Minggu, 25 November 2012

koper makalah


Makalah
Korupsi menurut islam dan ulama’
Disusun oleh: charirillatif













FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURUL IMAN
2012

Jumat, 09 November 2012

ITTIHADUL MUSLIMIN


S
Ekolah adalah suatu wadah manusia untuk menimba ilmu hingga menjadi tempat dasar mencapai cita-cita, dimana setiap insan mesti dan perlu membekali diri mereka kelak dimasa depan.
Seperti halnya pondok pesantren Ittihadul Muslimin yang berdiri sejak akhir abad ke-20, disana santri atau siswa siswinya dididik untuk mengerti moral, norma beserta wawasan yang dipersiapkan untuk hari tuanya nanti. Walaupun pondok pesantren yang berbesik agamis tetapi tetap saja diajarkan pengetahuan umum seperti halnya pada sekolah-sekolah lainnya. Pendidikan yang diterapkan di pon pes ittihad {sapan akrab} adalah pendidikan yang berdasarkan landasan agama yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Setiap santri dibekali pengetahun untuk menempuh jalan menuju surga dan juga dibekali ilmu menghadapi dunia, manusia hidup di dunia maka barang wajib kalau setiap insane harus dapat menghadapi hal yang mereka hadapi didepannya seperti dilatih mempersiapkan diri turun kemuka masyarakat. Kalau lah bekal untuk menuju surga itu sudah makanan sehari-hari seperti sholat berjamaah, baca Al-Qur’an dan bimbingan rohani di para ustad dan ustazah.
            Untuk jenjang pendidikan dipon pes ittihad ada dua MTsN dan MAN, ponpes ini pun codong pendidikannya kepada pon pes modern gontor. Mulai dari buku atau kitab kitabnya, kedisiplinan peratutan,dan gaya system pendidikannya. Disana pun mereka membagi kelasnya menjadi 6 kelas, kelas satu sama dengan kelas 1 MTs, kelas 4 sama dengan kelas 1 MA dan kelas 6 sama dengan kelas 3 MA. Dikelas 4 mereka mulai diajarkan untuk menjadi pengurus pondok. Sedangkan mereka yang duduk dikelas 5 menjadi ketua setiap bagian kepengurusan santri yang duduk dikelas ini pun mendapat kesempatan mengajar dikelas 1 & 2 disore hari, selesai dikelas 5 (lima) mereka mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir nasional, ujian hafalan, ujian praktek belajar mengajar di kelas 6. Dikelas 6 inilah mereka mulai merasa dag dig dug der menghadapi ujian praktek mengajar, mereka akan mengerahkan semua kemampuannya disamping skill, mentalpun jadi kunci penentu keberhasilan. UAN, ujian hafalan jadi kenomer akhir sesudah selesainya ujian praktek belajar mengajar, karena santri ittihad lebih cenderung kepada ujian yang disediakan pondok dari pada nasional sebab ujian pondok lebih menantang dan dianggap special bagi mereka.



Kepengurusan , pon pes ittiahd memiliki beberapa bagian seperti;
a.Ketua pondok
Yang bertugas mengatur semua anggota kepengurusan pondok.

b.Wakil 1 dan wakil 2
Bertugas membantu kinerja ketua.
c.Bagian Keaman
bertugas menjaga keamanan pondok. Dan bertugas membantu santri untuk belajar disiplin dari berangkat Sholat hingga berangkaat sekolah pun diperhatikan oleh keamanan
d.Bagian Bahasa
membantu pondok menerapkan pendidikan berbahasa, disiplin bahasa adalah makanan sehari-hari santri mulai dari bagun tidur hingga persiapan tidur lagi santri diwajibkan berbicara bahasa arab atau bahasa inggris.
Dan lain sebagainya


klik saya disini

Kamis, 08 November 2012

ramalan indonesia



Ramalan dan Prediksi Mengerikan Tentang Indonesia

anda harus blok dolu baru baca


Ramalan Jayabaya dalam periode Akhir tersebut cukup akurat dalam meramalkan bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaan Jawa (Indonesia), naik-turunnya para Raja-raja dan Ratu-ratunya atau Pemimpinnya, yang terbagi dalam tiap seratus tahun sejarah, yaitu Kala-jangga (1401-1500 Masehi), Kala-sakti (1501-1600 M), Kala-jaya (1601-1700 M), Kala-bendu (1701-1800 M), Kala-suba (1801-1900 M), Kala-sumbaga (1901-2000), dan Kala-surasa (2001-2100 M).

Munculnya Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Indonesia, Pendiri Republik Indonesia dalam periode Kala-sumbaga (1901-2000) diramalkan secara cukup akurat. Beliau digambarkan sebagai seorang Raja yang memakai kopiah warna hitam (kethu bengi), sudah tidak memiliki ayah (yatim) dan bergelar serba mulia (Pemimpin Besar Revolusi).

Naik-turunnya Preside RI ke-2 Suharto juga secara jelas diramalkan oleh Prabu Jayabaya pada Bagian Akhir tembang Jawa butir 11 sampai 16 sebagai berikut: “Ana jalmo ngaku-aku dadi ratu duwe bala lan prajurit negara ambane saprowulan panganggone godhong pring anom atenger kartikapaksi nyekeli gegaman uleg wesi pandhereke padha nyangklong once gineret kreta tanpa turangga nanging kaobah asilake swara gumerenggeng pindha tawon nung sing nglanglang Gatotkaca kembar sewu sungsum iwak lodan munggah ing dharatan. Tutupe warsa Jawa lu nga lu (wolu / telu sanga wolu / telu) warsa srani nga nem nem (sanga nenem nenem) alangan tutup kwali lumuten kinepung lumut seganten.

Beliau muncul sebagai Pemimpin yang didukung oleh Angkatan Bersenjata RI (darat, udara dan laut), berlambang Kartikapaksi, memakai topi baja hijau (tutup kwali lumuten) pada tahun 1966. Zaman pemerintahan Presiden Suharto (Orde Baru) berlangsung selama 30 tahun.

Setelah lenyapnya kekuasaan tiga raja tersebut diatas, Jayabaya meramalkan datangnya seorang Pemimpin baru dari negeri seberang, yaitu dari Nusa Srenggi (Sulawesi), ialah Presiden BJ Habibie.

Ramalan Jayabaya bagi Indonesia setelah tahun 2001 Indonesia akan menjadi sebuah negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera sebagai akhir dari Ramalan Jayabaya (Kala-surasa, 2001-2100 M), zaman yang tidak menentu (Kalabendu) berganti dengan zaman yang penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia menaruh hormat. Akan muncul seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia dengan ciri-ciri sudah tidak punya ayah-ibu, namun telah lulus Weda Jawa, bersenjatakan Trisula yang ketiga ujungnya sangat tajam, sbb:

Di zaman modern abad ke-21 saat ini dengan berbagai persenjataan modern dan alat tempur yang canggih, mulai dari senjata nuklir, roket, peluru kendali, dan lain-lainnya, maka senjata Trisula Weda mungkin bukanlah senjata dalam arti harafiah, tetapi adalah senjata dalam arti kiasan, tiga kekuatan yang mebuat seorang Pemimpin disegani segenap Rakyatnya. Bisa saja itu adalah tiga sifat-sifat sang Pemimpin, seperti: Benar, Lurus, Jujur (bener, jejeg, jujur) seperti yang diungkapkan dalam tembang-tembang Ramalan Jayabaya.

Demikian pula tentang sosok sang Pemimpin yang digambarkan sebagai Satriya Piningit, bukanlah seseorang yang tiba-tiba muncul, tetapi Ia adalah seorang Pemimpin Indonesia yang sifatnya tidak mau menonjolkan diri, tetapi Ia bekerja tanpa pamrih, menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi kemajuan bangsa dan negara. Sudah ada langkah-langkahnya yang nyata yang dapat ditelusuri dalam kehidupannya sehari-hari. Bisa saja Ia akan terpilih dalam Pilpres 2009 ini, atau mungkin juga dalam periode Kepemimpinan Indonesia pada periode berikutnya untuk mengantarkan Indonesia kepada Cita-cita para Pendiri Bangsa sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, yaitu negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera bagi segenap Rakyat Indonesia.

2. Juan Paul Valdez

Dia meramalkan satu negara terpadat di Asia Pacific dibawah garis tengah (Indonesia?) akan terjadi revolusi besar, 20 tahun setelah kedua kalinya perang besar, 33 tahun kemudian akan terjadi revolusi kedua yang akan digantikan seorang boneka. Boneka ini akan memimpin selama 1 tahun dan akan digantikan dengan damai oleh seorang yang keras. 3 bulan (akhir tahun 1999?) setelah pemimpin baru ini memimpin, negara ini yang sudah bernapas dalam lumpur akan semakin tengelam dan akan terjadi revolusi ketiga yang sangat-sangat berdarah. Pada revolusi ketiga ini akan langsung bersambung dengan Perang Besar ketiga. Dan 16 tahun kemudian revolusi keempat akan berlangsung damai.

Dia mengambarkan, pada revoulusi pertama, 20 tahun setelah perang besar, akan terbunuh 500.000 orang yang bukan asli dari negara itu dan 25 wanita akan diperkosa. Pada revolusi kedua akan terdapat 500 orang terbunuh yang bukan asli dari negara itu dan akan ada 250 wanita yang diperkosa. Pada revolusi ketiga akan tedapat 500.500 (lima ratu ribu lima ratus) orang yang terbunuh bukan asli dari negara itu dan akan ada 2500 wanita yang akan diperkosa.

Perang ketiga Besar akan mulai tahun 00 (mungkin tahun 2000 yg dimaksud). Dimulai dengan terbunuhnya seorang presiden di negara Timur Tengah. Tapi perang besar ini akan menjadi besar sekali setelah 2 tahun terjadi perperangan di Timur Tengah karena Negara besar di Utara (Amerika?/Rusia? atau keduanya?) akan ikut campur dalam perperangan ini setelah negaranya banyak terjadi ledakan mobil dan ledakan bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang dari negara Timur Tengah ini. Perang ini akan melibatkan 125 negara didunia dan akan berlangsung 9 tahun.

Ledakan besar buatan manusia (nuklir?) akan hanya terjadi 5 kali dalam sejarah yang pada akhirnya akan membunuh 30 juta orang total dan
semuanya hanya terjadi di Asia. Kita sudak menyaksikan 2 kali diledakan di Jepang. Dan akan ada 3 kali lagi.

Malaysia akan menjadi satu dengan Indonesia karena dijajah oleh negara besar itu juga. Selama 15 tahun Indonesia dan Malaysia akan digabung dijadikan satu dan dijajah negara raksasa ini. Akan terbunuh total 21.000.000 warga asli yang sebagian besar dari Indonesia. Keadaan akan sangat sangat brutal karena akan banyak penyakit yang disebar lewat udara disemburkan lewat burung yang terbuat dari besi.

Sejarah terhitam dalam negara yang dijajah ini akan merubah wajah negara ini selamanya. Setelah 15 tahun dijajah, negara ini akan akhirnya dipimpin oleh seorang yang bukan asli (orang Cina?) dan pemimpin ini melakukan revolusi keempat mengeluarkan penjajah dengan damai. Akan hanya ada 20 orang yang akan terbunuh dalam revolusi damai ini.

Pemimpin baru ini akan memimpin selama 12 tahun. Seorang pemimpin berkulit sangat gelap akan mengantikannya membawa negara ini menjadi negara contoh teladan di Asia. Dia akan memimpin selama 8 tahun dan akan digantikan oleh seorang yang sangat keras berdarah bangsawan. Negara mengalami sedikit kemunduran selama 4 tahun masa kepemimpinannya dan akan digantikan oleh seorang bukan asli negara itu kembali, segala menjadi baik dan negara ini akan dibagi menjadi 8 negara bagian dan masing-masing nantinya akan dipimpin oleh gubenur gubenur untuk setiap negara bagian dan satu presiden itu.

3. Cepot-Repot-Kolot



1. Masa Cepot Antara Tahun 2010-2020

Indonesia berada di masa transisi krusial, Dimana terjadi perubahan besar di dunia berkenaan dengan Revolusi Teknologi Informasi. Krisis identitas kebangsaan terjadi, Nilai2 tradisional, Nilai Liberalisme Barat, Nilai Sosialisme bahkan komunisme, dan Nilai2 Islam saling tarik menarik keras.
Indonesia mengikuti pusaran pertempuran dunia antara dua idelogi yang sedang tarik menarik yaitu idelolgi Liberalisme dan Idelogi Islam. Isu terorisme, kebangkitan Islam menjadi suatu hal yang lumrah dan menjadi bahas yang panas sampai ke dunia maya/internet.

Masa Cepot, akan banyak kejadian besar yang menimpa dunia dan Indonesia dari isu terorisme hingga sampai perang opini di segala bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam masyarakat akibat pergesekan dua idelogi yang sedang panas2nya tersebut, namun belum sampe kepada perang saudara walaupun di dunia perang Irak,Afghanistan, Pakistan masih terus bergelolak.

2. Masa Repot Antara Tahun 2020-2050

Masa ini merupakan masa yang benar2 membuat repot Indonesia karena benturan2 kepentingan antar kelompok terutama yang membawa nilai2 nasionalisme, Liberalisme dan Nilai Islam sudah mencapai puncaknya terjadi perang saudara yang besar yang banyak memakan korban, Trend ini mengikuti dunia dimana satu ideology mengalami banyak penguatan dan satu idelogi mengalami penurunan terus menerus dari tahun 2000.

Masa Repot di tandai pula munculnya tokoh2 baru Indonesia yang mempengaruhi pemikiran dunia yang berasal dari Neo-liberalisme (yang memperbaharui nilai2 liberalisme lama) dan dari Neo-Islam (yang membawa kemurnian nilai2 Islam sebagaimana zaman Khulafaur Rasyidin)

3. Masa Kolot Antara Tahun 2050-2850
Inilah zaman keemasan dunia dimana hanya ada satu pemerintahan, satu Undang Undang dan satu Kepemimpinan dan satu Wilayah Dunia. Dimana fase2 kritis yang terjadi tahun 2000 di Indonesia sudah melebur dengan permasalahan2 dunia. Perintisan terjadi awal 2050 dan terus mengalami pergolakan dan peperangan hingga tahun 2300 mencapai masa keemasan hingga terus menurun hingga tahun 2850, masa pasca 2850 inipun terjadi Armageddon (Perang Dunia yang melibatkan wilayah2 yang ingin bebas dari imperium) yang sangat besar hingga burung dan lalat pun tak bisa luput dari terpaan senjata modern. Pasca Armageddon zaman ini manusia kembali ke zaman batu. Pedang dan kuda seperti waktu ribuan tahun yang lalu kembali terjadi.Semoga menambah wawasan kita semua

sumber;

INDONESIA YANG KAYA


Kamis, 25 Oktober 2012

kado sepesial for my angel

selamat ulang tahun yah............

biarkan waktu berlalu, tetapi satu hal yang mesti kamu tahu.
bahwa ada hal yang lebih penting didepan sana.

karena kita adalah armada yang akan mengukir masa depan.
happy birt day for my angel Amiieda



semoga, Ameiida jadi orang yang didambakan oleh semua orang yang melihatnya.
dan menjadi harapan bangsa.

salam dari saya chariril

walpeper facebook

http://www.pagerage.com/ShowSample.aspx?LayoutId=221#TopSnap

Selasa, 23 Oktober 2012

cara membikin gmail

Banyak orang berpendapat kalaulah bikin sebuah alamat gmail itu sulit, dan perlu kode verivikasi yang ribet.
Tapi saya punya cara yang mungkin lebih mudah dari yang dibayangkan.
karena hal ini pun saya tahu dari pengalaman saya sendiri yang lagi itu sedang belajar menjelajah dunia maya.
Hah sekarang mari kita mulai:

Pertama tulis pada google U gmail atau pilih gambar bial yang sudah pakai google chrome seperti gambar dibawah ini;


kemudian akan muncul lagi seperti dibawah;


setelah muncul gambar diatas, kemudian  pilih bikin akun sebelah kanan pojok atas, lalu kamu akan masuk lagi ke halaman selanjutnya seperti ini. Jangan lupa isi yang lengkap, law kamu mau email gmailnya singkat padat isi aja namanya yang pendek dan sesuai keinginan kamu.
hah satu hal lagi yang harus kamu perhatikan jangan conteng kotak yang sudah saya kasih unjuk dibawah.
setelah terisi semuanya, kita ( @charirillatif dan kamu sang pembaca) akan meneruskan pengalaman menjelajah kita di dunia maya dan masuk ke halman berikutnya;


dan......>>



tambahkan foto




setelah masuk
 klik next seperti digambar......>>
 selanjutnya tinggal ikuti intruksi dari gmail, mudah kan silahkan menjoba. Dan jangan lupa tingalkan pesan atau kilik disini.
riril

Senin, 22 Oktober 2012

bab 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Pada waktu-waktu terakhir ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegitan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.[1]
Begitu pula dengan bahasa memiliki peranan yang begitu besar untuk memajukan generasi bangsa  melalui program pendidikan. Dalam proses pendidikan banyak macam ilmu yang dipelajari baik ilmu agama maupun ilmu umum. Dari dua macam ilmu tersebut ilmu agama yang  lebih dominan dalam penggunaan bahasa Arab. Sehingga untuk menguasai ilmu agama, khususnya pengetahuan agama islam, pengetahuan bahasa Arab pun diperlukan suatu pendidikan mengenai bahasa Arab.
Pendidikan bahasa Arab sangat diperlukan dewasa ini di indonesia. Mengingat sedikitnya lembaga pendidikan yang mengajar bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa asing lainnya dinegeri yang mayoritas penduduknya muslim dan populasi muslim terbesar didunia saat ini.[2]
 Tidak perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim  mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Hal ini ditegaskan oleh firman Alloh SWT.,
Artinya :Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril).Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.Dengan bahasa Arab yang jelas.”[3]  (QS. As-Syu’aro: 192- 195)
Dan Alloh SWT. telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur`an. Karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada. Sebagaimana firman Alloh SWT. dalam surat yusuf ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya:”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”[4](QS. Yusuf: 2)
Bahasa Arab adalah bahasa agama islam dan bahasa Al-Qur`an, tidak akan dapat memahami Al-Kitab dan As-Sunah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama. Dan ini sesuai apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata :Umar bin Khotob menulis kepada Abu Musa Al-Asy`ari (yang isinya),”… pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab , dan i`roblah Al-Qur`an karena Al-Qur`an itu bahasa Arab.Dan pada riwayat lain beliau (Umar bin Khotob ) berkata:Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah ilmu faroid(ilmu waris) Karena sesunguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.[5]
Keistimewaan yang dimiliki oleh bahasa Arab selayaknya memberi motivasi bagi umat islam khususnya bagi pengkaji bahasa Arab, baik sebagai bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bahasa komunikasi internasional. Diharapkan dengan motivasi tersebut para generasi siap berperan aktif untuk belajar maupun mengajar bahasa Arab.
Saat ini banyak berita-berita yang melecehkan posisi guru dan guru nyaris tidak mampu membela diri. Seorang politis Amerika Serikat, Hugget ( 1985 ) mengutuk guru kurang professional sedang orang tua menuding guru tidak kompeten dan malas. Kalangan bisnis dan industri pun memprotes guru karena hasil didikan mereka dianggap tidak bermanfaat. Tuduhan dan protes ini telah memerosotkan harkat dan martabat  para guru.
Dulu guru di hormati seperti seorang priyayi.Waktu itu penghasilan guru memadai bahkan lebih. Secara psikologis,harga diri ( Self – Esteem ) dan wibawa mereka juga tinggi, sehingga para orang tua pun berterima kasih bila anak-anaknya “di hajar” guru kalau berbuat kurang ajar. Posisi guru pada waktu itu sangat tinggi dan terhormat. Namun kini para guru telah berubah drastis. Profesi guru adalah profesi yang kering,dalam arti kerja keras para guru membangun sumber daya manusia hanya sekedar untuk mempertahankan kepulan asap dapur mereka saja. Bahkan harkat dan derajat mereka di mata masyarakat merosot, seolah-olah menjadi warga negara kelas ke dua (Second Class ).
Kelemahan lain adalah kerendahan tingkat kompetensi professionalisme mereka. Penguasaan mereka terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar (Syah 1988). Ada dua hasil penelitian resmi yang menunjukan kekurang mampuan guru, khususnya guru sekolah dasar, hasil penelitian Badan Litbang Depdikbud RI menyimpulkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia masih rendah. Bahwa 76,95% siswa kelas VI SD tidak dapat menggunakan kamus. Yang mampu menggunakan kamus hanya 5 % secara sistematis dan benar.
              Bukti lain kelemahan sebagian guru kita juga ditunjukan oleh hasil penelitian psikologi yang melibatkan responden sebanyak 1975 siswa SD negri dan swasta di Jakarta. Kesimpulannya bahwa guru di sekolah –sekolah dasar tersebut tidak bisa mengindentifikasi siswa berbakat. Kenyataan seperti ini cepat atau lambat akan menjatuhkan prestise (wibawa prestasi). Kemerosotan prestise professional sering diikuti kemerosotan prestise sosial dan prestise material (Mutropin,1993), artinya para guru kita kini kurang di hargai oleh masyarakat di samping kehidupan materinya yang serba kurang. Akibatnya,tak mengherankan apabila diantara guru yang mengalami kelainan psikis keguruan yang di kenal sebagai teacher burnout berupa stress dan frustasi yang di tandai dengan banyak murung dan gampang marah (Barlow, 1985). Boleh jadi,karena guru bornout (pemadaman guru) inilah maka sebagian oknum guru kita yang tak kuat iman,berbuat di luar batas norma edukatif dan norma susila seperti diatas.[6]

           Teladan dalam pendidikan merupakan sarana yang paling berpengaruh dalam mempersiapkan anak secara moral dan membentuk secara psikologis dan sosial. Ini disebabkan, seorang pendidik merupakan contoh yang paling tepat dalam pandangan anak sebagai teladan yang paling baik dimata mereka. Ia akan meniru baik secara perilaku atau moral, dengan sadar atau tidak. Lebih dari itu, akan tercetak dalam jiwa dan perasaannya gambaran gurunya tersebut dari sisi ucapan, perbuatan, perasaaan, dan sifat internalnya, baik disadari atau tidak.[7]
Sangat disayangkan banyak pengajar yang hanya memperhatikan penyampaian materi pelajaran  dan mengoreksi tugas-tugas guru saja. Terkadang guru mengajar dengan tanpa memperhatikan kesiapan dan pemahaman para murid. Dia menganggap profesi guru tidak lebih dari sekedar kebutuhan akan sebuah pekerjaan. Ya, bekerja menjadi seorang guru. Jadi, semangat dan motivasi seseorang untuk menjadi guru adalah kebutuhan pekerjaan dan atau sebagai ladang untuk mencari nafkah.
Begitu banyak idiom dan ungkapan yang dituangkan guru ketika berinteraksi dengan siswa. Sering kita mendengar istilah guru dengan label tertentu, seperti guru yang killer, diktator, jutek, enggak gaul, jaim, dan beragam anak gaul saat ini. Bila guru sudah mendapatkan label menakutkan semacam itu, bisa jadi pelajaran yang diampunya juga mempunyai label yang sama. Adanya minat untuk mempelajari pelajaran tersebut sangatlah mustahil.
Banyak siswa yang merasakan bahwa ketika dia melihat kelas, maka yang terbayang adalah perilaku gurunya yang kurang bersahabat dengan dalil memperlihatkan wibawa guru pada siswa. Mungkin praktik seperti itu sudah kurang dapat diterima, sebab perubahan paradigma pembelajaran menuntut siswa menjadi partner guru.
Adanya kendala yang menghambat dalam proses belajar mengajar baik yang berpengaruh dari dalam diri siswa seperti sifat malas, masa bodoh terhadap pelajaran (ignorance), kurangnya minat dan motivasi belajar, dan sebagainya. Maupun yang berpengaruh dari luar diri siswa seperti kurangnya sarana dan prasarana, dan sebagainya. Guru harus dapat  mengatasi masalah mereka bukan mengabaikannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh sang guru dalam mengelola kelas.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah hal yang umum terjadi disetiap lembaga pendidikan. Baik permasalahan itu datang dari murid, guru, maupun lingkungan sekolah. Karena tidak bisa dipungkiri lagi setiap individu pasti mempunyai masalah, baik yang sifatnya pribadi ataupun kelompok. Contoh kecilnya adalah yang dialami sekolah SMA Al-Ashriyyah Nurul Iman Boarding School, adalah lembaga pendidikan yang mempunyai visi menyelenggarakan pendidikan berbasis enterpreneurship, menciptakan generasi bangsa terbaik, menjadi sekolah terbaik yang mampu mendidik dan mencetak siswanya menjadi generasi masa depan yang cerdas, unggul, dan berjiwa besar. Hal ini terbukti dari hasil ujian nasional dari tahun 2009-2011 sebagai pemegang nilai terbaik dan peserta ujian terbanyak diseluruh indonesia. Namun, dibalik itu semua dalam proses belajar mengajar setip harinya tidak terlepas dari kendala atau permasalahan- permasalahan yang dialami. Contoh kecilnya adalah guru bahasa Arab, terkadang mendapati beberapa siswanya tidak hormat dan tidak mau memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Terkadang mereka berbicara satu sama lain. Hal ini tentunya sangat mengganggu guru yang sedang mengajar.
Penyebabnya biasanya adalah karena mereka kurang antusias terhadap pelajaran yang disampaikan, jenuh dan tidak semangat, atau kurangnya minat dan motivasi belajar. Akhirnya mereka lebih suka memperhatikan hal-hal lain yang lebih bisa memenuhi kebutuhan mereka, baik kebutuhan terhadap pengetahuan, psikologi, maupun kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Mereka akhirnya mencari kegiatan-kegiatan yang mereka anggap lebih penting dan lebih bermanfaat bagi mereka. Maka mereka kemudian sibuk membaca buku-buku lain, sering minta izin keluar dari ruang kelas atau berbicara dengan rekan sebangkunya mengenai pertandingan sepak bola, club-club, para pemain olah raga, dan lain-lain. Masalah-masalah itu juga bisa berasal dari gurunya, seperti kurang bisa menarik perhatian muridnya, kurang bisa memberikan pengantar yang menarik diawal pelajaran, serta kurang dalam membangkitkan minat dan motifasi belajar mereka.
Disamping itu, kurangnya kedekatan antara guru dan muridnya.Kedekatan antara guru dan siswanya juga perlu dibangun. Hal ini dianggap penting karena proses belajar mengajar diyakini tidak akan berjalan dengan lancar dan berhasil secara maksimal tanpa adanya kedekatan antara yang mendidik dan yang dididik. Dengan adanya kedekatan, guru lebih mengetahui masalah-masalah yang dihadapi siswa dan dapat membantunya. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Asalkan kedekatan antara guru dan siswa bukanlah kedekatan yang menjurus kepada sikap”terlalu”, yaitu kedekatan yang sewajarnya berdasarkan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat..[8]
Jika seorang guru memiliki beberapa metode pengajaran yang baru dan memikat, maka ia akan menjadi seorang guru yang dirindukan oleh murid-muridnya. Mereka akan menerima pelajaran yang diberikan dengan hati yang senang dan antusias. Sehingga, ia menjadi seorang guru yang dicintai oleh murid- muridnya dan guru hendaknya juga menyayangi mereka. Tidak diragukan lagi, guru yang tidak memiliki sifat kasih terhadap murid, maka ia tidak akan bertahan lama menekuni profesi sebagai seorang guru kecuali karena terpaksa. Ketenangan hati dan sifat menerima antara guru dan murid-muridnya adalah unsur terpenting dalam proses pendidikan yang sukses.[9]
Entah besar entah kecil, setiap pekerjaan pasti memiliki permasalahan.Begitu juga pekerjaan sebagai seorang pendidik. Dalam ranah praktis, seorang guru akan menghadapi persoalan yang beraneka ragam. Apalagi karena pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang berhubungan dengan manusia. Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, dia harus berinteraksi dengan berbagai macam karakter, baik dalam masalah budaya, lingkungan, maupun usia. Dia tidak berinteraksi dengan alat yang struktur dan teknis kerjanya hampir sama.[10] 
Dalam proses pembelajaran kepribadian menempati tempat yang sangat penting dalam hubungan sosial, yaitu hubungan antara pribadi guru dengan pribadi anak didik sehingga guru mengutamakan pengembangan kepribadian yang membantu anak didik melakukan penyesuaian dilingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Salah satu keteladanan bagi guru adalah guru yang bersangkutan memiliki kepribadian, karena kepribadian yang dimiliki guru memberikan pengaruh terhadap jalannya proses pembelajaran, dimana pengaruh yang ditimbulkan dari kepribadian guru itu bisa bersifat positif dan juga bisa bersifat negatif, apakah guru tersebut berkepribadian baik atau berkepribadian buruk.[11]
Menjadi guru adalah pekerjaan yang sungguh mulia. Ia bertanggung jawab tidak hanya menjadi para anak manusia pandai dibidang ilmu pengetahuan, tetapi juga bermoral baik dalam kehidupan ini. Seorang anak manusia yang pada mulanya tidak mengerti apa-apa, dihadapan seorang guru dididik untuk memahami kehidupan secara lebih baik dan mengenal dunia. Dipundaknyalah ada tugas dan tanggung jawab keberlangsungan masa depan generasi yang lebih cerdas dan berperadaban.
Mendidik adalah sebuah profesi yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan persiapan khusus, karena pendidikan berhubungan dengan manusia yang mana ia menjadi poros dan penggerak utama kehidupan ini. Sesungguhnya pendidikan adalah sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan  mencetak kepribadian manusia. Dan sang guru menjadi sumber utama informasi serta ilmu pengetahuan bagi anak didiknya, dia yang memberikan arahan dan petunjuk kepada murid-muridnya sehingga dia mampu menyiapkan generasi yang berilmu dan warga negara yang berakhlak mulia.
 Guru adalah orang yang bersamuderakan ilmu pengetahuan. Ia adalah cahaya yang menerangi kehidupan manusia, ia adalah musuh kebodohan dan penghapus kejahiliahan. Ia juga yang mencerdaskan akhlak, dan pembawa risalah yang paling mulia yaitu risalah ilmu dan pendidikan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Begitu mulia pekerjaan seorang guru sekaligus betapa berat tugas dan tanggungjawab menjadi seorang guru. Inilah mengapa tidak semua orang bisa menjadi seorang guru yang berhasil. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai rasa cinta terhadap dunia pendidikan saja yang mampu menjadi seorang guru. Inilah pribadi seorang guru yang berhasil mengajar sekaligus mendidik dihadapan murid-muridnya, sosok seorang guru favorit yang dicintai  oleh anak didiknya.[12]
Sebenarnya untuk menjadi seoarang guru favorit bagi peserta didik, dapat dikatakan mudah namun juga sulit. Disamping penguasaan materi, pikiran , perkataan dan perbuatan seorang guru harus ikhlas dan mencintai profesinya juga harus dapat memahami keadaan siswanya dan dapat mengatasi masalah-masalah mereka. Karena belum tentu apa yang guru perbuat dapat diterima ataupun disukai murid-muridnya, seperti pembelajaran bahasa Arab yang guru ajarkan.
Oleh karena itu penulis merasa terpanggil guna berperan aktif meneliti tentang korelasi guru favorit dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas XI SMA AL-Ashriyyah Nurul Iman Boarding School Parung-Bogor. Penulis menganggap hal ini penting untuk diteliti.

 B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan  masalah-masalah sebagai berikut:
1.        Kurangnya sikap guru yang dapat memikat hati siswa, sehingga siswa tersebut tidak peduli dengan mata pelajaran bahasa Arab.
2.        Kurangnya kedekatan guru dengan siswanya.
3.        Adanya siswa yang kurang hormat terhadap guru bahasa Arab.
4.        Adanya siswa yang kurang memperhatikan dan cinta terhadap pelajaran bahasa Arab.
5.        Siswa-siswa kurang memahami tentang pentingnya bahasa Arab.
6.        Adanya siswa yang kurang berminat dalam mempelajari bahasa Arab.
C. Pembatasan  Masalah
Melihat banyaknya cakupan permasalahan yang perlu dibahas antara guru dengan siswa, khususnya dalam proses pembelajaran bahasa Arab, juga supaya pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah serta jelas pokok permasalahannya maka, permasalahan yang harus dibatasi penulis adalah :
1.        Guru kurang memahami tingkat minat belajar bahasa Arab siswa-siswanya.
2.        Adanya siswa yang kurang suka dan menghormati terhadap guru bahasa Arab dan pelajarannya.
3.        Adanya siswa yang kurang suka terhadap kepribadian guru atau pun cara mengajar yang dia dilakukan.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu, adakah korelasi guru favorit dengan minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab dikelas XI SMA Al- Ashriyyah Nurul Iman Boarding school ?
E. Manfaat Penelitian
 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi yang memadai mengenai bagaimana korelasi guru favorit dengan minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab di SMA AL-Ashriyyah Nurul Iman Boarding School Parung-Bogor.
2.    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap semua pihak khususnya pada diri penulis sehingga mampu membenahi kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
3.    Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan bahan perbandingan bagi pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Arab.
4.    Diharapkan penelitian ini sebagai penambah wawasan bagi guru-guru dan calon guru yang akan mengetahui lebih dalam tentang pentingnya guru favorit dengan minat belajar siwa.
5.    Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan ilmu mengenai keguruan khususnya mengenai guru favorit.






[1]Gorys Keraf, Komposisi, ( Ende: Nusa Indah, 2001 ),  h.1

[2]Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Agam Dan Bahasa Arab, ( Jakarata: PT Raja Grafindo, 1997 ), h. 187
[3]Departemen Agama, Al-Quran Dan Terjemahan
[4]Departemen Agama, Al-Quran Dan Terjemahan
[5]Http://Blog.Re.Or.Id/Tentang-Keistimewaan-Bahasa-Arab.Html

                [7]Muhamad Rasyid Dimas, 25 Cara Mempengaruhi Jiwa Dan Akal Anak, ( Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2006 ), h.15-16

[8]Akhmad Muhaimin Azzet, Menjadi Guru Favorit, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011 ) cet -1, h.26-27
[9]Mahmud Khalifah Dan Usamah Khutub, Menjadi Guru Dirindu, (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2009 ) cet-1, h. 35
[10]Mahmud Khalifah Dan Usamah Khutub, Menjadi Guru Dirindu, (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2009 ) cet-1, h. 142
[11]Tusyandi, Dkk., Menjadi Guru Teladan, (Cianjur: CV Kendaya Ciptakarya, 1996), h.67
         [12]Akhmad Muhaimin Azzet, Menjadi Guru Favorit, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), cet -1, h. 13-14